Pentak (27/2).
Erupsi gunung kelud yang terjadi hari kamis malam pertengahan Februari
yang lalu telah membuat masyarakat sekitarnya mengalami kerugian di berbagai
sektor, diantaranya rusaknya rumah dan pekarangan, harta benda, pertanian,
binatang peliharaan, bahkan memakan korban jiwa pula. Melihat kondisi lingkungan yang serba putih
karena hamparan debu vulkanik telah mengubah warna hijaunya dedaunan menjadi
putih keabu-abuan, sungguh memprihatinkan.
Hembusan angin yang menggoyang pepohonan juga ikut andil menjadikan udara
menjadi lebih berdebu, sehingga setiap warga harus menggunakan masker agar
terhindar dari serangan penyakit ispa (infeksi saluran pernapasan dan
paru-paru).
Para
petani menjadi kesulitan untuk melanjutkan aktivitasnya untuk menggarap lahan
pertaniannya, karena semua lahan pertanian tertutup debu vulkanik. Peternakan seperti sapi dan kambing juga
sulit untuk mendapat ruput bersih yang siap dimakan. Alhamdulillah pemilik ternak tertolong oleh
datangnya hujan yang mengguyur rerumputan penuh debu, sehingga menjadi lebih
mudah untuk membersihkannya.
Berkaitan
dengan hal tersebut, PIA Ardhya Garini Lanud Abd Saleh sebagai bagian dari
masyarakat, ikut berpartisipasi meringankan beban para pengungsi yang kesulitan
untuk mendapatkan bahan pangan dengan mengadakan bakti sosial di Kasembon, Malang.
Bakti Sosial yang dipimpin langsung oleh Ketua
PIA AG Lanud Abd Saleh, Ny. Dwi Yuniarti Gutono tersebut melakukan pembagian
paket sembako kepada para korban yang berada di Kecamatan Kasembon Malang.
Meski segala
bentuk bantuan bagi korban bencana Kelud terus berdatangan, namun belum semua
warga masyarakat dapat tersentuh uluran tangan para dermawan dan sukarelawan
yang berdatangan silih berganti ke lokasi bencana yang meluas tersebut. Seiring dengan kondisi tersebut, kehadiran
PIA AG Lanud Abd Saleh menjadi sangat berarti bagi para warga yang tertimpa
musibah. Ny. Dwi Yuniarti Gutomo yang
sehari-harinya memimpin organisasi PIA AG Lanud Abd Saleh sangat memahami
kondisi para warga yang sangat membutuhkan sentuhan kolbu. Oleh karenanya, kehadirannya tidak hanya dimanfaatkan untuk
membagikan sembako, tetapi juga untuk memberikan motivasi agar warga masyarakat
yang tertimpa musibah tidak larut dalam kesedihan.
Perbincangan
panjang antara Ketua PIA AG Lanud Abd Saleh dengan para warga korban kelud
bagai gayung bersambut. Manakala para
warga membutuhkan sentuhan kelembutan seorang ibu, sedangkan Ibu dua putra ini
sangat pandai menyungging kalimat bak syair pujangga yang sejuk di dengar. Para warga yang terdiri dari para lansia,
anak-anak dan ibu rumah tangga yang berkumpul di tempat pengungsian itu-pun
bagai padang gersang tersiram air hujan yang lama telah ditunggu-tunggu. Paras-paras wajah yang kuyu dari para
pengunsi-pun berangsur ceria dan penuh semangat untuk menghadapi hidup yang
penuh tawakal atas kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ka
Pentak
Sutrisno,
S.Pd, M.Si.
Letkol Sus NRP 524577
Tidak ada komentar:
Posting Komentar