Pen Abd (27/3). Dengan dibangunya Landas Pacu (Runway) di Kabupaten Jember, Jawa Timur,
telah menyisakan kekecewaan dan rasa
tidak puas sekelompok warga terhadap kebijakan Pemerintah. Hari demi hari sekelompok warga tersebut
selalu membuat kerusuhan di sekitar proyek pembangunan. Waktu terus berjalan hingga kelengkapan
Bandar udara semakin siap untuk dioperasikan.
Seiring dengan perjalanan pembangunan itu pula Imigran gelap dari Timur
Tengah yang hendak mencari suaka ke wilayah selatan singgah di pesisir pantai
selatan Jawa Timur dan bergabung dengan sekelompok warga yang tidak puas dengan
kebijakan pemerintah. Dengan dukungan imigran gelap akhirnya sekelompok warga
tersebut berhasil menguasai Bandara Hadinegoro yang selanjutnya digunakan
sebagai masrkas utama untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
Menyikapi
kondisi yang berkembang tersebut, Panglima TNI memerintahkan Kepala Staf
Angkatan Udara yang dilanjutkan ke Panglima Koopsau 2 untuk melaksanakan
operasi perebutan pangkalan dan pertahanan pangkalan di Bandara Hadinegoro,
Jember, Jawa Timur. Pangkalan TNI AU
Abd Saleh sebagai Pangkalan Operasi terdekat dengan lokasi, segera melaksanakan
persiapan, pengamatan / pengintaian, dan pelaksanaan operasi. Dengan
menggunakan pesawat Hercules dari Skadron udara 32 dan pesawat Casa dari
Skadron Udara 4, Pasukan Khas TNI AU dari Batalyon Komando 464 dan Detasement
Matra 2 diterjunkan di lokasi untuk melaksanakan operasi perebutan dan
pertahanan pangkalan.
Batalyon
464 Paskhas dengan menggunakan sandi Nanggala
Sakti dan Detasement Matra 2 Paskhas yang bersandikan Nagapasa Agra dalam perhitungan waktu kurang dari 10 menit setelah
loncat dari pesawat Hercules dan Casa telah berhasil melumpuhkan lawan dan
menguasai Bandara Hadinegoro. Pihak
separatis yang terdiri dari sekelompok warga dan imigran gelap tidak mampu
memberikan perlawanan yang berarti karena tidak memiliki kemampuan perang dan
hanya didukung dengan beberapa pucuk senjatan api. Mereka semua berhasil diamankan dan Bandara
Hadinegoro berhasil dikuasai Prajurit Paskhasau (Kamis. 27/3).
Apa yang
terjadi di Bandara Hadinegoro Jember tersebut merupakan skenario latihan
operasi perebutan dan pertahanan pangkalan yang merupakan bagian dari Operasi
Latihan Garuda Perkasa 2014 yang digelar oleh Lanud Abd Saleh. Latihan ini diawali dengan Gladi Posko sejak
hari senin (24/3) yang dilaksanakan di Lanud Abd Saleh dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh Prajurit TNI AU yang bertugas di
Lanud Abd Saleh, baik para Penerbang, Air
Crew, Ground Crew, Paskhas, Staf, dan unsur pendukung lainnya.
Komandan
Lanud Abd Saleh, Marsma TNI Gutomo, S.IP memberikan apresiasi kepada seluruh
Komando Latihan dan Pelaku Latihan atas kerja keras yang ditampilkan dalam
latihan Garuda Perkasa 2014. “Latihan
ini menjadi tolak ukur keseriusan dan tingkat keberhasilan para Prajurit TNI AU
yang bertugas di Lanud Abd Saleh dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya sehari-hari. Oleh karenanya latihan ini harus dihayati dan dimaknai
dalam setiap tahapnya, agar menjadi satu jiwa dalam pelaksanaan tugas ke depan
hingga mencapai prestasi kerja yang membanggakan dalam mengabdikan diri kepada
bangsa dan Negara.” Demikian Marsma Gutomo menekankan pada akhir latihan.
Keterangan Gambar : Para Prajurit
Paskhas dari Detasement Matra 2 dan Batalyon Komando 464 memasuki pesawat Hercules
dari Skadron Udara 32 yang dipiloti Mayor Pnb Sugeng untuk melaksanakan misi
penerjunan di Bandara Hadinegoro Jember yang dilanjutkan dengan Operasi
Perebutan dan Pertahanan Pangkalan.
Malang, 27 Maret 2014
Kepala Pentak
Sutrisno,
S.Pd., M.Si.
Letkol Sus NRP 52477
Tidak ada komentar:
Posting Komentar