Derasnya pengaruh global telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, terutama aspek mentalitas, militansi, semangat juang dan motivasi serta daya saing. Tentunya dalam hal ini, saya tidak ingin melihat para prajurit dan PNS TNI terbawa dan tergerus oleh arus negativ globalisasi yang dapat melemahkan aspek kehidupan tersebut. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE. Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Komandan Depohar 30 Kolonel Tek Bebas Iriyanto.(18/7)
Selanjutnya dalam sambutannya Pang TNI menyatakan bahwa telah terjadi pergeseran serta perubahan paradigma ancaman, paradigma keamanan, paradigma perang, dan paradigma operasi militer, dimana ancaman yang akan menjadi pokok perhatian telah bergeser dan berubah dari ancaman tradisional menjadi ancaman non-tradisional.
Hal ini mengakibatkan sumber ancaman terhadap keamanan nasional menjadi semakin luas bukan hanya meliputi ancaman dari dalam (internal threat) tetapi juga ancaman dari berbagai sudut yang timbul dari seluruh aspek kehidupan, tanpa bisa dikategorikan sebagai ancaman dari luar ataupun dari dalam.
Hal ini memerlukan paradigma baru untuk menanganinya, yang pola penanganannya juga menjadi berbeda dengan pola-pola sebelumnya dan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh TNI. Berkaitan dengan tugas yang diemban TNI dan perkembangan dinamika situasi nasional, Panglima TNI menghimbau agar TNI dapat mengamalkan secara nyata setiap butir nilai “ Delapan Wajib TNI” dalam pelaksanaan tugas ditengah kehidupan masyarakat yang sedanng mengalami banyak cobaan.
TNI juga harus dapat menghormati setiap nilai “kearifan lokal” dimanapun para prajurit dan PNS TNI bertugas dan berada, demi semakin mantapnya “kemanunggalan” TNI/rakyat, diatas semangat Bhineka Tunggal Ika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar