Pentak Abd (20/6). Batalyon 464 Paskhas, kemarin Rabu (19/06/2013) melakukan tes psikologi. Tes
tersebut merupakan salah satu syarat bagi anggota Paskhas yang layak memegang
senjata api khususnya jenis senjata laras pendek jenis pistol.
Tes yang diselenggarakan oleh Psikologi Lanud Abd. Saleh dan dilaksanakan di aula Oman Jumarna Yon 464 Paskhas dan diikuti oleh puluhan anggota baik perwira, bintara maupun tamtama sesuai dengan jabatan dan tugasnya masing-masing dibawah pengawasan langsung Komandan Batalyon 464 Paskhas, Letkol Pasukan Joko Prasetyo. Dalam kesempatan tersebut komandan batalyon juga sekaligus mengikuti test dimaksud.
Tes yang diselenggarakan oleh Psikologi Lanud Abd. Saleh dan dilaksanakan di aula Oman Jumarna Yon 464 Paskhas dan diikuti oleh puluhan anggota baik perwira, bintara maupun tamtama sesuai dengan jabatan dan tugasnya masing-masing dibawah pengawasan langsung Komandan Batalyon 464 Paskhas, Letkol Pasukan Joko Prasetyo. Dalam kesempatan tersebut komandan batalyon juga sekaligus mengikuti test dimaksud.
Tujuan dari uji psikologi ini untuk mengetahui kepribadian anggota Yon 464 Paskhas, hingga diketahui layak tidaknya memegang senjata api laras pendek. Jika ada anggota Paskhas diketahui temperamen, maka meski yang bersangkutan dinyatakan ahli dalam menembak, akan dinyatakan tidak layak untuk memegang senjata guna menghindari penyalahgunaan senjata yang tidak tepat guna. Test psikologi tersebut merupakan salah satu dari sekian persyaratan yang harus djalani oleh calon pemegang senjata diantara pesyaratan-persyaratan pokok lainnya, jelas Letkol Joko.
Lebih lanjut dikatakan oleh Letda Lek Sutanto, Ps. Dantonkom merangkap Ws. Pasipers, pengawasan penggunaan senjata api inventaris satuan ini selalu secara berkala dengan melakukan pengecekan fisik senjata api berupa pemeriksaan wujud senjata api, jumlah peluru, dan surat-suratnya, terus menerus secara ketat. "Tes psikologi bagi anggota Paskhas pemegang senjata api jenis pistol tersebut bisa dilakukan pada tengah semester atau satu semester tiap tahunnya karena kejiwaan seseorang itu bersifat fluktuatif," imbuhnya. (nr)
Malang,
Juni 2013
Kepala Pentak
Sutrisno, S.Pd, M.Si.
Letkol
Sus NRP 524577
Tidak ada komentar:
Posting Komentar