Pentak Lanud Abd (30/10).
Ayat-ayat suci Al-Qur’an bergema di Masjid Baiturrachman pada Kamis pagi
(30/10) yang dibacakan oleh Serma Hasbi (anggota Senkom Lanud Abd Saleh)
mengawali acara peringatan Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah yang diikuti oleh
Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Sungkono, S.E., M.Si. beserta para pejabat
dan anggota Lanud Abd Saleh beserta Insub juga anggota PIA Ardhya Garini Cabang
3 Daerah II Lanud Abd Saleh.
Komandan Lanud Abd dalam sambutannya menjelaskan
tentang makna yang terkandung dalam peringatan Tahun Baru Islam, bahwa
hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, dijadikan sebagai awal
penanggalan Islam, yang sekarang ini kita peringati sebagai tahun baru Islam
dan sudah berumur 1436 tahun. Dengan hikmah hijrahnya Rasulullah SAW itu, kita
perlu melakukan evaluasi diri, sehingga dalam kehidupan kita satu tahun yang
lalu, baik dari segi ibadah maupun kegiatan lainnya yang belum baik, dapat kita
perbaiki di tahun 1436 hijriyah ini, atau dengan kata lain, kita lakukan hijrah
dari hal-hal yang kurang baik menuju ke arah yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
Kiranya
harus kita sadari bersama bahwa, disamping sebagai seorang prajurit, kita juga merupakan anggota masyarakat yang membutuhkan kemampuan
fisik dan kemantapan jiwa sebagai dasar kehidupan kita. Oleh karena itu, Pimpinan TNI AU secara
konsepsional dan terintegrasi, telah melaksanakan pembinaan mental secara
berkesinambungan. Upaya nyata Pimpinan
TNI AU tersebut harus kita sambut dengan baik, sehingga hasil dari pembinaan
mental tersebut dapat diamalkan dan diaktualisasikan dalam perbuatan nyata,
baik dalam kedinasan maupun di tengah masyarakat.
Danlanud
Abd mengajak kepada hadirin yang hadir pada peringatan Tahun Baru Islam
tersebut untuk memahami, bagaimana
peristiwa yang melatar belakangi Rasulullah SAW dengan para sahabatnya
melakukan hijrah, sehingga dari peristiwa tersebut dapat diambil hikmah dalam
menjalani kehidupan sebagai prajurit yang beriman dan bertaqwa dengan
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, untuk memantapkan jati
diri prajurit dan juga sebagai umat Islam, sehingga dalam mengemban tugas-tugas
negara maupun tugas lainnya sebagai anggota keluarga dan masyarakat dapat
terlaksana dengan baik.
Sementara K.H. Moh. Kholili Matsari sebagai penceramah
dalam peringatan tersebut menekankan tentang solat yang wajib dilakukan oleh
umat muslim. Selain itu, ibadah lainnya
pun seperti solat sunah, zakat, infak, berbuat kebaikan dan lain sebagainya
dapat dilaksanakan secara rutin dan ikhlas agar selamat di dalam menjalankan
hidup di dunia dan di akherat.
Disampaikan pula kerugian yang didapati umat muslim bila membuat tato
pada tubuhnya sangatlah besar. Yakni,
meski semua ibadah yang dilakukan sudah baik, namun karena satu titik tato di
wajahnya yang dimaksudkan untuk mempercantik diri, itu akan menyebabkan ditolak
masuk syurga. Oleh karenanya KH. Kholili
mengajak agar kita berhijrah dari hal-hal yang dianggap sepele menuju pola
hidup yang sebenarnya sebagaimana dituntunkan Rasululloh Saw,
Malang, Oktober 2014
Kepala Pentak
Sutrisno, S.Pd, M.Si.
Letkol Sus NRP 524577
Tidak ada komentar:
Posting Komentar