Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono senin (29/3) bertandang ke Lanud Abd Saleh dan diterima langsung oleh Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Ida Bagus Anom M., S.E. beserta para pejabat tinggi TNI, Polri serta para pejabat Malang Raya di Ruang Bina Yudha Lanud Abd Saleh. Kedatangan presiden tersebut dalam rangka gelar kesiapan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRCPB) di Wilayah Timur yang berada di Malang.
Dalam kunjungannya ke Lanud Abd Saleh, Presiden di dampingi 13 Menteri diantaranya, Menko Bidang Politik hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Salim Segaf Al’ Jufrie.
Usai menerima paparan di Bina Yudha, Presiden meninjau gelar SRCPB di Taxy Way Lanud Abd Saleh. Presiden menilai kesiapan yang dilakukan oleh petugas sangat bagus. Jika cara penanggulangan bencana sudah seperti ini, bisa jadi tidak banyak jiwa yang meninggal atau hilang karena telah tertolong oleh kesiapan kalian, ujarnya kepada petugas SRCPB. diharapkan segala bencana di Indonesia menjadi pengalaman empiris untuk siaga dan tanggap terhadap peristiwa yang mungkin timbul di kemudian hari.
Sementara itu, dalam peninjauan ke masing-masing instansi dan kesatuan yang memperkuat SRCPB, Presiden minta mereka untuk memperagakan kebolehannya dalam penangganan bencana. Presiden minta kepada BNPB selaku penanggung jawab satuan tersebut supaya lebih banyak melakukan pelatihan dan kerja sama dengan pihak luar negeri untuk transfer pengatahuan.
SRCPB yang dibentuk pada Bulan Desember 2009 di Jakarta dan Malang terdiri atas sejumlah instansi, seperti TNI-Polri, Kementrian kesehatan, Kementrian ESDM, Kementrian PU, Kementrian Sosial, Kementrian Komunikasi dan Informasi, BASARNAS, PMI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan bertugas kedaerah bencana guna menyelamatkan korban dengan cepat.
Dalam kunjungannya ke Lanud Abd Saleh, Presiden di dampingi 13 Menteri diantaranya, Menko Bidang Politik hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Salim Segaf Al’ Jufrie.
Usai menerima paparan di Bina Yudha, Presiden meninjau gelar SRCPB di Taxy Way Lanud Abd Saleh. Presiden menilai kesiapan yang dilakukan oleh petugas sangat bagus. Jika cara penanggulangan bencana sudah seperti ini, bisa jadi tidak banyak jiwa yang meninggal atau hilang karena telah tertolong oleh kesiapan kalian, ujarnya kepada petugas SRCPB. diharapkan segala bencana di Indonesia menjadi pengalaman empiris untuk siaga dan tanggap terhadap peristiwa yang mungkin timbul di kemudian hari.
Sementara itu, dalam peninjauan ke masing-masing instansi dan kesatuan yang memperkuat SRCPB, Presiden minta mereka untuk memperagakan kebolehannya dalam penangganan bencana. Presiden minta kepada BNPB selaku penanggung jawab satuan tersebut supaya lebih banyak melakukan pelatihan dan kerja sama dengan pihak luar negeri untuk transfer pengatahuan.
SRCPB yang dibentuk pada Bulan Desember 2009 di Jakarta dan Malang terdiri atas sejumlah instansi, seperti TNI-Polri, Kementrian kesehatan, Kementrian ESDM, Kementrian PU, Kementrian Sosial, Kementrian Komunikasi dan Informasi, BASARNAS, PMI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan bertugas kedaerah bencana guna menyelamatkan korban dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar