Pentak Abd (28/5). Memperingati
peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu wahana, untuk mengevaluasi
dan mengintrospeksi kadar keimanan, ketaqwaan dan kualitas pengabdian kita
sebagai prajurit sapta marga, untuk selanjutnya ditingkatkan dimasa-masa mendatang, jelas
Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Sungkono, S.E., M.Si. dalam sambutannya
pada acara peringatan Isra’ Mi’raj yang dihadiri seluruh anggota Lanud Abd
beserta Insub dan anak-anak yatim piatu Malang bertempat di Masjid Baiturrachman
Lanud Abd Saleh.
Seiring
dengan hal tersebut, Komandan Lanud Abd mengajak seluruh anggota yang hadir
dalam acara tersebut untuk dapat menyimak, menghayati kemudian mengamalkan
hikmah-hikmah yang terkandung dalam peristiwa isra’ mi’raj Nabi besar Muhammad
SAW, karena dengan langkah demikian maka kita terasa
disegarkan kembali untuk memetik hikmah dan pelajaran dari peristiwa besar
tersebut, dimana salah satu hikmah yang dapat dipetik adalah tentang perintah
melaksanakan sholat sebagai rukun Islam kedua,
Peringatan
Isra’ Mi’raj mengajarkan kepada kita tentang kesetiaan, ketaatan dan kepatuhan yang
merupakan salah satu
faktor utama yang melandasi moral, motivasi dan semangat pengabdian
prajurit sapta marga atas segala tugas negara yang dibebankan kepada kita. jika hal tersebut telah melekat pada setiap
pribadi prajurit yang beragama islam, insya
Allah akan terbentuk sikap prajurit yang senantiasa
sadar, bahwa apapun tugas yang dilaksanakan pada hakekatnya adalah suatu
ibadah.
“Jika hal tersebut telah melekat pada setiap pribadi prajurit yang
beragama Islam, Insya Allah akan terbentuk sikap prajurit yang senantiasa
sadar, bahwa apa pun tugas yang dilaksanakan pada hakekadnya adalah suatu
ibadah”, tambah Komandan. Dengan demikian maka peringatan Isra’ M’raj ini
sekaligus merupakan salah satu wahana untuk mengevaluasi dan mengintrospeksi
kadar keimanan, ketaqwaan dan kualitas pengabdian kita sebagai prajurit.
Sementara penceramah Drs. Sony Fauzi, M.Ag. menjelaskan tentang hakekat dari peringatan Isra’ Mi’raj. Dijelaskan
bahwa perintah melaksanakan sholat lima waktu bagi umat muslim wajib dilakukan
dan didalam melaksanakan sholat ada aturan yang harus diikuti sehingga sholat
kita dapat diterima Allah. Ada beberapa hal yang membuat ibadah sholat kita
tidak diterima, jelas Sony. Diantaranya didalam sholat kita wajib membaca surat
Alfatehah, kemudian terbukanya aurat baik aurat laki-laki maupun perempuan.
Tertidur juga dapat membatalkan sholat karena sama dengan hilang ingatan. Ingin
dipuji atau pamer kalau kita melakukan sholat juga termasuk yang membatalkan
sholat, karena sudah merubah niat kita untuk melaksanakan ibadah sholat
termasuk berniat maksiat dan lain sebagainya. Oleh karena itu, seharusnya
sholat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan benar, agar apa yang dilakukan tidak
sia-sia dan mendapat ridho-Nya.
Malang, Mei 2014
Kepala Pentak
Sutrisno, S.Pd, M.Si.
Letkol
Sus NRP 524577
Tidak ada komentar:
Posting Komentar