Pentak Lanud Abd (25/6). Menghadapi bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan datang,
maka Lanud Abd Saleh hari ini (Rabu, 25/6) mengadakan Pembekalan ceramah
menjelang bulan ramadhan yang diikuti oleh Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI
Sungkono, S.E., M.Si., Komandan Depohar 30, Komandan Denmatra II, Komandan
Batalyon 464 Paskhas serta para pejabat dan anggota Lanud Abd Saleh beserta
Insub bertempat di Stadion Dirgantara Lanud Abd Saleh.
Sebelum
ceramah dimulai Komandan Lanud Abd terlebih dahulu menghimbau kepada seluruh
anggota yang beragama Islam agar sebelum puasa tiba dapat memahami dan mengerti
makna dari puasa di bulan Ramadhan. “Kita sangat beruntung dan bersyukur karena
masih diberi kesempatan untuk bisa berpuasa di bulan Ramadhan tahun ini, oleh
karena itu sebelum Ramadhan datang, mari kita menyiapkan diri untuk menghadapi
bulan yang penuh barokhah ini dengan penuh persiapan”, kata Danlanud Abd. Karena di bulan Ramadhan kita akan menghadapi
musuh yang paling besar yaitu hawa nafsu yang ada di dalam tubuh kita sendiri.
Kalau
kita tidak menjadi orang yang bertaqwa, maka puasa dalam satu bulan akan terasa
berat dan sia-sia, lanjutnya. Oleh karena
itu di dalam menghadapi bulan puasa ini kita tidak hanya melatih untuk tidak
makan dan minum saja tetapi juga melatih untuk mengendalikan diri di dalam
segala hal. Jika kita melihat keburukan
maka segeralah beristigfar agar kita punya benteng untuk tidak melakukan
hal-hal yang tidak baik itu. Di dalam
jiwa manusia ada roh, akal, nafsu, dan kalbu. Lalu bagaimana agar kalbu kita sehat.? Tak lain kita harus menjaga sikap dan tingkah
laku sebagaimana yang diajarkan Rasululloh, menggunakan panca indra sebagaimana
mestinya untuk hal-hal yang baik, sehingga hawa nafsu dapat terkendali dan
kolbu kita menjadi sehat. Untuk itu, mari kita berlatih di bulan puasa tahun
ini untuk menghadapi musuh-musuh tersebut sehingga ke depan kita benar-benar
menjadi orang yang selalu bertaqwa.
Sementara
Penceramah Drs. K.H. Syaifudin Zuhri menjelaskan bahwa puasa di bulan Ramadhon adalah
hanya untuk orang yang beriman saja sehingga parameter Ramadan adalah orang
yang beriman. Di dalam diri kita ada dua
kekuatan yang saling tarik menarik yaitu kekuatan sayap kanan yang dimotori
oleh iman sendiri dan kekuatan sayap kiri dimotori oleh hawa nafsu sendiri. Puasa adalah menahan diri, mengendalikan dan
mengontrol diri. Ada beberapa hal yang harus dihindari saat
puasa yaitu membicarakan keburukan orang lain, fitnah, bohong, mencuri,
maksiat, dan lain sebagainya. Target
pendidikan puasa yang akan kita jalani adalah mendidik aspek rohaniah kita,
artinya Allah mendidik kita puasa agar kita punya daya tangguh didalam
menghadapi cobaan.
Selain
itu agar kita sabar menghadapi tantangan-tantangan kehidupan. Karena kita hidup dengan keimanan maka pasti
diuji oleh Allah yang disesuaikan dengan kekuatan diri kita. Jika kita mempunyai iman yang kuat maka kita tidak
mudah stress meski ujian datang silih berganti. Akan tetapi jika tingkat keimanan kita
sangat rendah, maka kompensasinya orang tersebut akan selalu mengeluh dan tidak
bisa bersyukur, sehingga menimbulkan kepanikan dan stress. Oleh karena itu mari kita terapkan perintah
agama yang telah ditetapkan agar di dalam menjalani kehidupan kita menjadi
tenang dan selamat, serta selalu mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.
Malang,
Juni 2014
Kepala Pentak.
Sutrisno,
S.Pd, M.Si.
Letkol Sus NRP 524577
Tidak ada komentar:
Posting Komentar